Halaman

Me

Me
'tcaro'

Sabtu, 02 Maret 2013

KELOMPOK


A. Pengertian Beberapa Jenis Kelompok


1. Kelompok
Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan
saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai tujuan
tertentu.

2. Kelompok Formal
Kelompok formal adalah kelompok kerja bentukan yang
didefinisikan oleh struktur oraganisasi dengan penugasan kerja
yang sudah ditentukan. Perilaku-perilaku yang harus ditunjukan di
dalam kelompok ini ditentukan dan diarahkan ke sasaran
organisasi.

3. Kelompok Informal
Kelompok informal adalah kelompok yang tidak terstruktur formal
dan tidak ditentukan oleh oraganisasi, dan terjadi karena respons
terhadap kebutuhan akan hubungan sosial. Kelebihannya adalah
kelompok ini bisa memenuhi kebutuhan sosial anggotanya yang
dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja anggotanya itu.


4. Kelompok Komando
Kelompok komando adalah kelompok yang terdiri dari individuindividu
yang melapor langsung kepada manajer tertentu, atau
dengan kata lain kelompok komando adalah manajer dan semua
bawahannya.

5. Kelompok Tugas
Kelompok tugas adalah orang-orang yang secara bersama-sama
menyelesaikan tugas.
 
6. Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah orang-orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan khusus dan yang menjadi perhatian
masing-masing orang.
 
7. Kelompok Persahabatan
Kelompok persahabatan adalah persekutuan sosial yang sering
dikembangkan dari situasi kerja, ditetapkan bersama-sama
karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.

B. Jenis-Jenis Kelompok

1. Dyad
Tidak banyak informasi yang didapat tentang kelompok jenis ini. Dyad berasal dari bahasa Yunani yang memiliki banayak pengertian jika kita melihat dari semua perspektif ilmu, seperti biologi, music dan lainnya. Tapi dari semua pengertian, bisa saya tarik kesimpulan bahwa dyay artinya “pair” atau sepasang. Jadi Dyad dalam perspektif psikologi kelompok dan social adalah kelompok yang beranggotakan sepasang individu atau 2 orang individu tidak kurang atau lebih.
Contoh: Sepasang kekasih.
 
2. Organisasi 
Untuk jenis yang ini meruapakan jenis kelompok pada umumnya. Kelompok yang memiliki tujuan jelas dalam pelaksanaannya, memliki jumlah anggota yang besar dan memiliki struktur kepemimpinan yanbg jelas, serta memiliki tujuan jangka panjanag dan pendek yang sangat terencana.
Contoh: Osis pda SMA atau Partai politik
 
3. Kelompok kecil
Bisa dibilang bahwa kelompok ini adalah kelompok antara dyad dan organisasi. Memiliki anggota yang lebih dari 2 tapi tidak memiliki anggota yang terlalu besar seperti organisasi. Tidak ada struktur yang jelas. Dan biasanya memiliki tujuan yang singkat ( bukan jangka panjang )
Contoh: Kelompok belajar
 
4. Massa
Nah kalau untuk massa terletak antara organisasi dan kelompok kecil. Memiliki anggota yang besar tapi tujuan yang singkat ( massa tidak bertahan selama organisasi ). Karena massa terbentuk dari pemberian informasi yang disebarkan lwat media massa.
Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah makhluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain. Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyakut kaitan timbal-balik yang mempengaruhi dan suatu kesadaran untuk saling tolong menolong 

Kelompok sosial mempunyai beberapa syarat antara lain:
1.      Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
2.      Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
3.      Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. faktor tadi dapat merupakan nasib, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama dan lain-lain.
4.      Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
5.      Besistem dan berproses.

C. TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL

1. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial, dari sudut kriteria :

a. besar kecilnya jumlah anggota,
b. derajat interaksi sosial,
c. kepentingan dn wilayah,
d. berlangsungnya suatu kepentingan,
e. derajat organisasi,
f. kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.
g. tipe-tipe umum yang terdapat dalam kelompok sosial yaitu ; 
- kategori statistic ; pengelompokan atas dasar cirri tertentu yang sama, seperti kelompok umur.
- kategori sosial ; kelompok individu yang sadar akan cirri-ciri yang dimiliki bersama. Misalnya Ikatan  Dokter Indonesia.
- kelompok sosial seperti misalnya keluarga batih.
- kelompok tidak teratur ; yakni berkumpulnya orang-orang di satu tempat pada waktu yang sama, karena pusat perhatian yang sama. Misalnya, sekumpulan orang yang sedang anti karcis kereta api.
- organisasi formal ; setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan telah ditentukan lebih dahulu. Contohnya, birokrasi.
 
2. Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu
Seorang warga masyarakat yang asih bersahaja susunannya, secara relative menjadi anggota pula dari kelompok kecil lain secara terbatas. Kelompok sosial yang dimaksud biasanya atas dasar kekerbatan, usia, seks serta atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan yang memberikan prestise tertentu sesuai adat istiadat dan lembaga kemasyarakatan. Keanggotaan pada kelompok sosial tidak selalu bersifat sukarela. Akan tetapi, dalam hal lain seperti bidang pekerjaan, rekreasi dan sebagainya, keanggotaannya bersifat sukarela. Suatu ukuran lainnya bagi si individu adalah bahwa dia merasa lebih tertarik pada kelopok-kelompok sosial yang dekat dengan kehidupan seperti keluarga, kerabat, dan rukun tetangga dari pada misalnya dengan suatu perusahaan besar atau Negara
 
3. In-group dan Out Group
            In-group adalah kelompok sosial, dengan mengidentifikasikan dirinya. Sikap in-group pada umumnya didasarkan pada factor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota kelompok.Out-group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya. Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati. Perasaan in-group dan out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar suatu sikap etnosentisme. In-group dan out-group dapat dijumpai di semua masyarakat, walaupun kepentingannyatidak selalu sama.
 
4. Kelompok Primer dan Kelompok Skunder
            Kelompok primer/face to face adalah kelompok sosial yang paling sederhana, dimana anggotanya saling mengenal, dimana ada kerja sama yang erat. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu erat.
 
5. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayanan (Gesellschaft)
            Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan, ini bisa dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabat, rukun tetangga dan lain sebagainya. Cirri pokok dari paguyuban adalah (1) intimate ; hubungan menyeluruh yang mesra. (2) private ; hubungan bersifat pribadi untuk beberapa orang saja. (3) exclusive ; hubungn tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang lain di luar “kita”. Tipe paguyuban ada 3, yaitu paguyupan karena ikatan darah, paguyuban karena tempat/wilayah yang sama dan paguyuban karena jiwa-pikiran yang sama.
            Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis, biasanya terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbale-balik seperti ikatan pedagang, organisasi yang luas atau industry, dll.
 
6.      Formal Group dan Informal Group
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya. Sedangkan informl group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok ini biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulangkali, yang menjadi dasar bertemunya kepentingan dan pengalaman yang sama.
 
7.      Membership group dan Reference Group
Membership group merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Sedangkan reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan  bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Antara ke dua nya ini agak sulit untuk dipisahkan. Misalnya seorang anggota politik yang kebetulan menjadi anggota DPR, DPR merupakan membership group baginya akan tetapi jiwa dan jalan pikirannya tetap terikat pada reference groupnya yaitu partainya. Ada dua tipe umum reference group yaitu ; (1) tipe normative yang menemukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang dan (2) tipe perbandingan yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadinnya.
 
8.      Kelompok Okupasional dan Volunter
Kelompok okupasional merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis, misalnya muncul kelompok seprofesi. Sedangkan kelompok volonter merupakan mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya tadi. Dengan demikian, maka kelompok volonter akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individu, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Kelompok volonter itu mungkin dilandaskan pada kepentingan primer mencakup kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri, dan kebutuhan akan kasih sayang. Kebutuhan sekunder misalnya adalah kebutuhan akan rekreasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tulis Kritik, Masukan dan Saran Anda di Blog Herdiana KR